Jumat, 14 Juni 2013

Ilmuwan Kembangkan Sensor Nanofiber Pendeteksi Penyakit Serius


detail berita
Ilustrasi (Foto: Big Think)

SEOUL – Para ilmuwan yang tergabung dalam Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) belum lama ini mengembangkan cara untuk mendiagnosis penyakit serius melalui embusan nafas ke sensor yang sangat sensitif.

Terbuat dari timah nanofibers dioksida yang dilapisi nanopartikel katalik platinum, sensor tersebut dapat mendeteksi gejala aseton (sinyal diabetes) atau toluene (sinyal kanker paru-paru) pada konsentrasi kurang dari 100 ppb (parts per billion).

Menariknya, sensor ini bisa dipasang pada smartphone. Sehingga, sangat ideal untuk mendeteksi kondisi tubuh melalui sensor kapan saja dan di mana saja.

Dilansir Big Think, Jumat (14/6/2013), analisis nafas ini mendapat perhatian khusus di kalangan komunitas medis karena lebih efisien, kurang invasif, dan lebih ramah lingkungan dibanding metode pengujian lainnya.

Berbagai teknik gas-sensing telah diadopsi untuk menganalisis sensor gas secara real time dalam perangkat portable. Akan tetapi, para ilmuwan masih kesulitan untuk memasukkan sensor tersebut karena membutuhkan pengujian alat besar-besaran dan membutuhkan biaya besar.

Tantangan berikutnya bagi para ilmuwan yakni menghadirkan sensor KAIST dengan mengusung kecepatan dan ketepatan serta kemudahan bagi siapa pun penggunanya. Oleh karena itu, saat ini mereka sedang mengembangkan sensor lain yang menggunakan berbagai bahan semikonduktor nanofibers oksida logam yang berbeda dan bersifat katalis.
http://techno.okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar