Sabtu, 23 Agustus 2014

Sering 'Game Over' ketika bermain game? Salahkan otak



Sering 'Game Over' ketika bermain game? Salahkan otak
Game. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Bermain video game mungkin merupakan salah satu hal paling menyenangkan yang bisa dilakukan oleh manusia. Tetapi, seringkali kita merasa jengkel ketika terus menerus membuat kesalahan yang membuat 'Game Over'. Kesalahan tidak terletak di game atau konsol yang Anda gunakan, tetapi otak Anda. Bagaimana bisa?

Seperti bagian dari tubuh manusia yang lain, otak manusia pun memiliki keterbatasan. Jarak yang dibutuhkan oleh rangsangan untuk sampai ke otak adalah sekitar 0,08 detik. Dalam selang waktu itu, otak akan menunda reaksi tubuh sebelum rangsangan berhasil dianalisa oleh otak, dengan kata lain tubuh kita membeku.

Sebaliknya, sebuah game rata-rata mempunyai kecepatan perpindahan gambar hingga 50 frame per detiknya. Bahkan, game-game yang dijalankan di TV berkualitas HD dapat meningkat kecepatannya di kisaran 0,014 sampai 0,04 detik. Bisa disimpulkan bila otak kita sejatinya lebih lambat hingga 5 kali dibanding sebuah game, terutama yang bertempo cepat. Oleh karena itu, kita sering terlambat menekan tombol dan berakhir dengan 'Game Over'.

Untungnya, otak dilengkapi dengan sistem prediksi atau yang biasa dikenal dengan gerak reflek untuk membantu tubuh merespon lebih cepat. Misalnya, saat sebuah bola secara tidak sengaja ditendang ke arah kita, secara otomatis tubuh akan bergerak menghindarinya, meski tidak ada perintah dari otak. Fungsi reflek diatur oleh otak bagian dalam, atau Thalamus.

Kelemahan otak lainnya adalah fokus yang terbatas. Saat bermain game-game 'First Person Shooter' seperti 'Point Blank' seringkali gamer tertembak dari musuh yang posisinya seharusnya sudah diketahui sebelumnya. Kasus tersebut muncul karena mata terlalu fokus terhadap beberapa hal saja.

Otak secara otomatis akan menyaring hal-hal penting yang harus segera diproses untuk memberikan respon. Jika terlalu banyak hal yang harus diproses, maka otak bisa membuang hal-hal lain yang dianggap tidak penting. Sayangnya, hal-hal yang tidak penting itulah yang sering membuat karakter game terbunuh.

Oleh sebab itu, kini sebelum menyalahkan game atau konsol yang dianggap lemot atau tidak responsif, lebih baik salahkan dulu otak.

Sumber : http://www.merdeka.com

Hamdan Zoelfa sampai bentrokan pendukung Prabowo warnai Google


Hamdan Zoelfa sampai bentrokan pendukung Prabowo warnai Google


Merdeka.com - Seperti minggu-minggu sebelumnya, pastinya dalam setiap hari ada saja berita menarik dan dicari para pengguna internet di Indonesia. oleh karenanya, merdeka.com mencoba merangkum berita-berita populer mulai tanggal 16 sampai dengan 22 Agustus 2014 menurut Google Trends.

Selama satu minggu ini, banyak kejadian menarik yang tentu saja menyita perhatian publik. Mulai dari Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-69, pendaftaran CPNS, Ice Bucket Challenge sampai dengan putusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Prabowo Subianto.

Sumber : http://www.merdeka.com