Rabu, 06 Maret 2013

Transaksi MBC 2013 Ditargetkan Rp680 Miliar


Jumlah itu meningkat 3-5 persen dibandingkan tahun lalu.

Mega Bazaar Komputer 2011

Penyelenggaraan Mega Bazaar Computer (MBC) 2013 diharapkan dapat memecahkan rekor transaksi pameran tahun lalu. MBC menargetkan kenaikan total transaksi sebesar 3-5 persen atau Rp19,5-32 miliar, dari transaksi tahun lalu menjadi Rp680 miliar.

Pada penyelenggaraan tahun lalu, MBC berhasil menyedot 466.067 pengunjung dari delapan kota penyelenggara, dan mencatat total transaksi Rp650 miliar. Banyak hadirnya teknologi terbaru dari tren gadget diharapkan memicu animo pengunjung, sehingga akan melampaui jumlah tahun lalu.

Sementara itu, dari sisi pengunjung, MBC tahun ini juga mengharapkan kenaikan dibandingkan tahun lalu.

"Secara nasional, kami menargetkan pertumbuhan pengunjung 10-15 persen," ujar Vista Limbong, General Manager Dyandra Promosindo, penyelenggara MBC 2013 di sela konferensi pers, di Jakarta, Rabu 6 Maret 2013.

Dari statistik tersebut, penyelenggaraan MBC di Jakarta masih mendominasi transaksi maupun jumlah pengunjung. Pada MBC 2012, di Jakarta sukses membukukan transaksi Rp608 miliar dengan total pengunjung 216.444 orang. Sisanya disumbangkan oleh MBC di daerah-daerah.

"Di daerah kami terkendala venue, tidak seluas seperti JCC ini. Kami berharap daerah-daerah segera membangun venue yang besar dan bisa menampung ribuan orang," kata Bambang Setiawan, Chief Operational Officer Dyandra Promosindo, di tempat yang sama.

Bambang menambahkan, penentu pengunjung bukan hanya venue, tapi juga kategori produk yang dipamerkan. Apalagi, pasar TI saat ini mulai tumbuh di daerah. Pengaruh dominasi kontribusi MBC Jakarta juga karena perbedaan karakter.

"Karakter ibu kota dengan daerah berbeda dari sisi pendapatan dan minatnya," kata Bambang.

Dominasi Smartphone dan Tablet PC

Dari sisi kontribusi produk, Vista memprediksi penjualan produk kedua kategori ini akan meningkat pada MBC tahun ini, seiring berubahnya tren TI ke arah perangkat bergerak.

"Produk smartphone dan tablet bisa menguasai 30-40 persen transaksi," ramal Vista.

Alasannya, saat ini, tidak sedikit perusahaan komputer yang mulai terjun ke arena smartphone maupun tablet. Dengan perubahan tren ini, adopsi smartphone dan komputer tablet bisa mencapai 10 sampai 12 persen pada MBC tahun ini.

sumber : http://teknologi.news.viva.co.id

Samsung Fokus di Kamera Mirrorless dengan WiFi


Pasar kamera digital masih dikuasai compact. Apa alasan Samsung?

Samsung NX20 (kanan), NX 210 (tengah), NX1000 (putih)

Menyambut tren konvergensi perangkat, dalam pasar kamera, Samsung memilih fokus pada pasar kamera mirrorless atau compact system camera (CSC). Samsung memprediksi proporsi pasar kamera dalam tiga tahun mendatang akan bergeser ke kamera jenis mirrorless.

"Tiga tahun lagi segmentasi kamera akan ke mirrorless dengan WiFi. Kamera DSLR proporsinya akan turun," ujar Febri Rusli, Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis 27 September 2012.

Febri menjelaskan pangsa kamera digital global saat ini memang masih didominasi oleh kamera compact yang mencapai 80 persen. Kemudian disusul kamera DSLR 15 persen dan kamera mirrorless 5 persen.

"Tapi 2015 nanti pasar akan menjadi kamera compact 50 persen, mirrorless atau CSC 40 persen dan DSLR jadi 10 persen," ucapnya. Tren kamera di Indonesia menurutnya juga akan mengikuti tren global tersebut.

Penyebab pergeseran tren nanti, menurut Febri, lebih dikarenakan konsumen ingin perangkat kamera yang fleksibel dan tidak repot. Namun, tentu tidak mengorbankan kualitas gambar yang dihasilkan.

Ia juga mengatakan pergeseran bisa jadi lebih cepat dari yang diprediksi. "Kalau kompetisi cepat, ya makin banyak (jenis mirrorless). Prediksi kami makin banyak yang mengikuti kami. Jadi upayanya malah lebih cepat," tuturnya.

Febri menyebutkan bahwa vendor yang bermain di kamera mirrorless saat ini ada 5 vendor. Namun dari jumlah itu, hanya dua vendor yang serius dalam kamera mirrorless.
"Kamera Samsung semua akan pakai WiFi. Semua kompetitor nanti juga ikut-ikut," katanya.

Samsung sendiri menurutnya sangat serius dalam kamera mirrorless. Sebab, seluruh komponen yang terdapat dalam tiga seri NX, dibuat oleh Samsung. "100 persen itu dibikin Samsung, ya sensornya, ya lensanya," katanya.

Meski kompetitor juga mengembangkan kamera mirrorless, kamera sejenis besutan Samsung memiliki perbedaan khusus, yakni mempunyai WiFi untuk memudahkan pelanggan berbagi dokumen foto atau gambar.

"Kami sadar konvergensi, WiFi tetap jadi sorotan. Teknologi WiFi dalam kamera sudah dikembangkan Samsung sejak empat tahun lalu, kita trial error terus sampai muncul kamera ini," ungkapnya.

Samsung mengklaim seri kamera pintar NX, mempunyai kualitas seperti kamera DSLR, namun hanya beda harga saja. Meski fokus di pasar kamera mirrorless, Samsung juga tidak akan meninggalkan pasar kamera compact.
Samsung tetap akan memproduksi kamera dengan harga 1,8 sampai 2 juta dengan WiFi.

Untuk komposisi produk, Febri mengatakan seri NX1000 kuota 70 persen, NX210 25 persen dan NX20 5 persen. Kamera seri NX sudah beredar di pasaran.

sumber : http://teknologi.news.viva.co.id

Triliuner Muda di Balik Sukses Kamera GoPro


Kekayaan Woodman kini mencapai Rp12,6 triliun. Bagaimana kisahnya?


Nick Woodman

Inilah kisah edan miliarder muda dunia pembuat kamera GoPro.
Penampilan lelaki muda kaya raya ini secara konsisten kusut dengan rambut kecokelatan. Saat muda, ia gemar bermain ski. Kadang-kadang ia bertingkah aneh saat bermain ski, suka tiba-tiba berteriak, dan jahil. Sebab itu, ia dikenal dengan sapaan 'Peter Pan'.

Dialah Nick Woodman, miliuner yang baru berusia 37 tahun. Meski tingkah lakunya terkesan arogan, Woodman adalah salah satu miliarder termuda di Amerika Serikat.

Saat berumur belasan tahun, dia merintis jalan menjadi salah satu orang terkaya di negeri Paman Sam melalui bendera GoPro.

Jual harta

Satu dekade lalu, Woodman mendambakan sebuah kamera yang bisa diikat di pergelangan tangan. Bukan tanpa alasan, dia ingin aksi selancarnya dapat dilihat oleh teman-temannya. Sayang, ketika itu, tidak ada perangkat yang mampu memenuhi keinginannya tersebut.

Berawal dari keinginan itu, Woodman berjuang keras. Ia mengumpulkan uang untuk membuat perusahaan agar bisa menghasilkan kamera perekam aksi selancar. Woodman bahkan harus merelakan kendaraan kesayangan, Volkwagen Bus keluaran 1971 dijual.

Pengorbanan Woodman tak sia-sia. Pada tahun 2004, perusahannya berhasil menjual sistem kamera pertama, yaitu kamera versi 35 mm. Kamera besutannya pun berkembang menuju digital, mulai dari kamera dgital 3 MP sampai kamera berdefinisi tinggi atau Full HD 1080 pixel.

Popularitas meluas

Hari ini, produk kameranya sudah banyak diadopsi di mana-mana, dari pengunungan Vail sampai menyelam di kedalaman pantai
Hanauma Bay, Honohulu. Anda tidak sulit menemukan orang-orang yang menggunakan GoPro di bagian tubuhnya.

Bukan cuma kalangan dewasa, anak-anak pun saat ini mengabadikan petualangan mereka dengan GoPro. Cukup merogoh kocek US$200 sampai US$400, atau setara Rp1,9 juta sampai Rp3,8 juta, mereka bisa mendapatkan kamera unik tersebut. Bisa digunakan di helm, papan selancar, sampai stang sepeda.

Dengan kamera GoPro, tampilan yang dihaslkan sekelas bioskop, rekaman panaromic 'point of view' yang dihasilkan menyulap pandangan biasa menjadi sorotan gulungan manusia. Menakjubkan.

Kamera ini juga telah digunakan oleh skateboarder profesional Amerika serta peraih medali Olimpiade dua kali, Shaun White. White menggunakan GoPro dalam gelaran olahraga ekstrem populer, Winter X Game.

Para direktur film Hollywood, di antaranya Michael Bay juga memakai kamera ini. Bahkan, liga sepakbola profesional Amerika, atau National Football League, juga telah menguji coba alat ini untuk mengambil tayang ulang gol yang terjadi.

Kalangan lain, grup musik Rolling Stones juga tak melepaskan GoPro saat beraksi di panggung. Sementara polisi dan militer AS telah memasukkan kamera ini dalam aktivitas latihan mereka.

Bahkan, kamera ini pernah dipasang pada pesawat yang bertujuan ke Montana. Kru GoPro memasang kamera di setiap celah kabin pesawat, termasuk di kepala pilot, untuk mendokumentasikan perjalanan mereka.

Semua ini disebut Woodman sebagai sebuah "kamera kehidupan".  

Tundukkan Sony

Sejak debutnya pada tahun 2004 lalu, penjualan GoPro meroket lebih dari dua kali lipat setiap tahun.

Woodman mengaku, sebagaimana dilansir Forbes, 6 Maret 2013, pada tahun 2012 saja, perusahaannya telah menjual 2,3 juta unit kamera, dan sukses meraup pendapatan US$521 juta, atau Rp4,9 triliun. Hebatnya lagi, melihat penjualan senilai US$100 juta pada bulan Januari tahun ini, angka penjualan tahunan dipastikan naik dua kali lipat di akhir tahun nanti.

Tak pelak, GoPro menyandang merek kamera digital terlaris dan tertinggi pada Desember tahun lalu di Best Buy. pencapaian tersebut mengalahkan produsen teknologi asal Jepang, Sony, untuk pertama kali dalam sejarah.

Hanya butuh waktu satu dekade bagi GoPro uantuk mendominasi pasar camcorder atau alat rekam video. Menurut data IDC, GoPro telah menguasai 21,5 persen pangsa pasar camcorder digital di Amerika Serikat selama enam bulan pertama tahun 2012. Pencapaian ini membuat pengapalan camcorder saku laku keras. Membengkak.


Nick Woodman

Pertumbuhan GoPro semakin tak terbendung setelah perusahaan manufaktur epeltronik asal China, Foxconn, menginvestasikan dana US$200 juta untuk GoPro pada Desember tahun lalu.

Penanaman saham tersebut menaikkan valuasi perusahaan yang berbasis di San Mateo, California, menjadi US$2,25 miliar dan menyisakan saham sang pendiri tinggal 45 persen.

Namun demikian, Woodman masih masuk dalam daftar orang terkaya di planet ini versi Forbes dengan harta kekayaan bersih US$1,3 miliar, atau setara Rp12,6 triliun.

sumber :  http://teknologi.news.viva.co.id  

REVIEW: HTC Windows Phone 8X


Berbekal OS Windows Phone teranyar, menyasar pengguna kelas atas.


HTC Windows Phone 8X


sumber : http://teknologi.news.viva.co.id

   Ini dia salah satu produk jagoan HTC berbasis sistem operasi terbaru Windows Phone 8. Muncul sebagai salah satu ponsel pintar pertama berbasis OS WP 8, HTC Windows Phone 8X memang ditunggu-tunggu sampai resmi meluncur pada bulan September tahun 2012 silam.

Meluncur bersama-sama HTC Windows Phone 8S, WP8 ala HTC versi lebih murah, ponsel pintar satu ini sepintas tampak seperti Nokia Lumia 920, hanya saja tampil dengan bodi lebih tipis.

Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah layarnya yang berteknologi Super LCD 2 dengan proteksi Gorilla Glass 2 dan anti pantulan cahaya matahari. Layar itu berukuran 4,3 inci dengan kualitas HD.

Selain itu, di balik layar, bekerja seunit chipset Qualcomm Snapdragon S4 dengan prosesor Krait dual-core 1,5 GHz, yang katanya membuat kinerja ponsel super ngacir. Mari kita buktikan.

Apa lagi yang bisa ditawarkan ponsel seharga kurang lebih Rp5,75 juta ini? Berikut ulasannya.

HTC Windows Phone 8X HTC Windows Phone 8X

Desain
Bagi yang menyukai ponsel berbodi tipis, HTC Windows Phone 8X boleh menjadi pilihan. Bodi ramping memang menjadi daya tarik ponsel ini. Ketebalannya hanya 1 cm, tidak lebih. Penampilannya juga elegan, dengan unibodi berbahan polycarbonate yang kesat, nyaman digenggam. Tidak seperti ponsel pintar pada umumnya, sudut-sudut bodi dibuat meruncing. Sayang, karena berbahan rubber, lama-kelamaan bagian sudut itu akan menghitam. Tapi, berbicara kualitas material, cukup mumpuni.

Tidak ada tombol fisik pada bagian muka HTC 8X. Semua serba sentuhan, termasuk tombol Back, Menu, dan Search. Untungnya, kinerja layar sentuh sangat responsif dan nyaman digunakan. Saat dijajal mengetik pun tidak ada kendala berarti, kendati di keyboard virtual. Anda bisa menyalakan getaran pada keyboard untuk meminimalisir typo alias salah ketik.

Di sisi belakang, terdapat kamera 8 MP disertai flash LED, dan corong speaker di bagian bawah, minim ornamen. Tombol Power/Lock dan audio jack 3,5 mm dipusatkan di bagian atas, sementara slot kartu micro SIM, tombol +/-, dan shutter kamera berada di sisi kanan. Port microUSB untuk keperluan isi ulang baterai dan transfer data terletak di bagian bawah ponsel.
HTC Windows Phone 8X HTC Windows Phone 8X

Layar dan tampilan antarmuka
Bicara layar, untuk HTC 8X cukup memuaskan. Selain panjang, 4,3 inci, layarnya telah dibekali teknologi Super LCD 2, sehingga tampil seperti kaca, sangat tajam dan jernih. Resolusi gambar yang ditampilkan pun berkualitas HD, resolusi maksimal 720 x 1280 piksel dan 342 ppi. Lebih tajam ketimbang Nokia Lumia 920. Ciamik.

Layar itu hadir dengan proteksi Gorilla Glass 2, yang 20 persen lebih tipis dari pendahulunya dan lebih sensitif, serta tidak memantulkan sinar langsung meski berada di luar ruangan atau di bawah matahari. Ukuran yang besar membuatnya nyaman saat digunakan untuk menonton video streaming atau sekadar melihat-lihat foto.

Tampilan antarmuka (user interface) Windows 8 terasa sangat kental. Jika sebelumnya Anda menggunakan Windows Phone 7.5 Mango, tidak banyak perubahan pada HTC 8X. Hadir dengan susunan tile di menu utama, sistem operasi ini menghadirkan keseluruhan menu dengan menyapu layar ke sisi kanan. Setelah itu, maka semua aplikasi akan hadir di menu ini dalam posisi memanjang secara vertikal.

Anda bisa menggonta-ganti theme berikut warna dasar. Anda juga bisa mengubah posisi pada menu utama. Namun, tidak bisa sembarang menambah aplikasi atau shortcut ke laman depan, tidak seperti OS Android.
Tampilan Apps dan Games di HTC Windows Phone 8X Tampilan aplikasi Office dan Maps di HTC Windows Phone 8X

Fitur
Untuk hiburan, HTC hanya menyisipkan beberapa game bawaan berupa Asphalt 5, Fruit Ninja, Jet Car Stunts. Itu pun beberapa hanya versi demo, misalnya Asphalt 5. Tapi, secara ekslusif, Windows Phone 8X memiliki akun Xbox, yang mana penggunanya bisa bermain game secara real-time dengan pengguna WP lain dan konsol game Xbox. Cukup membeli game di Store dengan harga mulai dari gratis, Rp8.000an, Rp25.000-an, sampai Rp43.000-an.

Mirip Google PlayStore, Store di HTC 8X juga berisi beragam aplikasi dan game. Namun, jika dibandingkan dengan PlayStore atau Apple App Store, jumlahnya kebanting, terlalu sedikit. Meski begitu, di dalamnya sudah ada beberapa aplikasi yang kerap ditemui di Android, seperti Angry Birds, Soundhound, Foursquare, FUSE, Facebook, LINE, dan masih banyak lainnya.
Tampilan aplikasi FUSE dan VIVAnews di HTC Windows Phone 8X

Ada aplikasi bernama Find My Phone, yang memungkinkan Anda menemukan ponsel yang hilang. Anda bisa mengetahui jejak ke mana ponsel Anda pergi. Anda juga bisa sekadar menghapus data penting dari jarak jauh cukup dengan SMS. Selain itu, terdapat Kid's Corner. Di sini, Anda bisa memilah-milih aplikasi mana saja yang ingin dinon-aktifkan sebelum dipinjamkan ke anak Anda.

Nah, kalau bicara aplikasi perkantoran, HTC 8X boleh jumawa. Karena, fitur Office di dalamnya cukup lengkap. Anda bisa langsung membuat file Word dan Excel baru jika mau. Dan, sangat mudah sinkronisasi dengan Office 365 jika Anda sudah memiliki akunnya.

Screenshot speedtest dan tampilan VIVAnews.com di Windows Phone 8X

Konektivitas
Untuk menikmati layanan data, pada HTC Windows Phone 8X, Anda bisa mengandalkan akses 3G HSPA+ up to 50 Mbps, dan Wi-Fi 802.11 a/b/g/n. Karena ponsel ini canggih, cukup mengesalkan ketika Anda harus melakukan setting manual sebelum ber-Internet dengan kartu GSM.

Lepas dari setting, setelah semuanya diatur, kecepatan yang disuguhkan cukup mengobati. Kencang dan stabil. Saat menguji Internet nirkabel, kami menggunakan kartu micro SIM Axis dengan paket Axis Pro Unlimited, di sekitar Menteng, Bunderan HI, dan Pulo Gadung. Tidak ada kendala saat menjadikan HTC 8X sebagai pusat hotspot. Cukup mengaktifkan koneksi melalui Internet Sharing pada menu 'settings'.

Begitu pun halnya saat menjajal Internet berbasis koneksi Wi-Fi. HTC 8X mampu mendeteksi hotspot yang berjarak jauh sekalipun, setidaknya dalam radius belasan meter. Dibandingkan 3G HSPA+, tentu saja akses jauh lebih stabil dan cepat, bahkan membuka laman situs tertentu memakan waktu kurang dari satu detik. Luwes. Tapi, perlu dicatat, koneksi Wi-Fi ke ISP juga harus stabil. Saat uji coba, kami menggunakan hotspot yang ada di kantor VIVAnews.

Sinkronisasi dengan OS Windows PC berjalan lancar. Ketika disambungkan ke laptop berbasis Windows Home Ultimate, folder HTC 8X akan langsung terbuka tanpa perlu menginstal driver. Tapi, jika ingin fitur yang lebih banyak, setelah dicoblos, Anda bisa melakuan instalasi aplikasi Windows Phone. Itu pun dibuat cukup gampang.

Browser bawaan HTC 8X cukup memadai, laman website atau situs dimuat dengan mulus. Namun, belum mendukung Flash embedded, jadi beberapa video YouTube yang ditempel pada blog atau situs, tidak bisa diputar. Kecuali, jika Anda langsung memutarnya dari laman YouTube, lancar dan tidak ada masalah.

Untuk media sosial, pengguna bisa mensinkronisasi akun Google, Facebook, Twitter, LinkedIn, dan Sina Weibo. Instalasi dibuat mudah, langsung terkoneksi dengan akun Anda. Satu yang menarik, terdapat fitur bernama Family Room di dalam menu People. Anda bisa saling berbagi info di dalamnya secara tertutup, baik foto, video, dan sebagainya. Syaratnya, semua anggota harus terdaftar dalam akun Microsoft, baik Live.com atau Hotmail.com. Untuk chatting, Anda bisa menggunakan Windows Messenger atau Facebook Messenger.
Foto hasil jepretan kamera HTC Windows Phone 8X Foto hasil jepretan kamera HTC Windows Phone 8X

Multimedia
HTC Windows Phone 8X mengandalkan kamera berkemampuan sensor 8 MP, yang bisa menghasilkan gambar cukup besar, resolusi maksimal 3264x2448 piksel. Dilengkapi flash LED, kamera tersebut juga berfitur autofocus dan moda macro. Saat diuji, hasil jepret terbilang memuaskan, minim bintik-bintik, baik indoor maupun outdoor.

Kamera yang sama juga bisa merekam gambar berkualitas Full-HD alias 1080p. Kualitas yang dihasilkan boleh diacungi jempol, karena autofocus bisa bekerja terus selama merekam, tidak patah-patah, dan dibekali audio stereo. Untuk kamera depan, HTC membenamkan kamera 2,1 MP, yang juga bisa merekam video Full-HD. Lebih dari cukup jika Anda hanya menggunakannya untuk video-chat atau video-call. Terdapat aplikasi Photo Enhancer jika ingin membubuhi hasil foto dengan berbagai efek, seperti Sephia, Cinnamon, High Contrast, Vintage, dan sebagainya.

HTC Windows Phone 8X tidak dilengkapi radio FM. Untuk musik, ponsel pintar ini sangat terbantu dengan teknologi BeatsAudio. Output suara terasa jernih, baik melalui speaker maupun earset. Sayang, meski bisa belanja melalui Music Store, pemutar musik tidak dilengkapi equalizer. Anda bisa menikmati musik dengan headset nirkabel berkat teknologi Bluetooth A2DP.
Kualitas video HD yang diputar di HTC Windows Phone 8X

Layanan dasar
Selama masa uji, sekitar dua minggu, layanan telefoni seperti telepon dan SMS, tidak ada kendala. Suara lawan bicara terdengar jernih, pada moda biasa ataupun speakerphone. Kirim SMS juga tidak ada masalah, selama koneksi operator yang dipakai cukup stabil. Setting e-mail dibuat praktis, meliputi Gmail, Yahoo! Mail, termasuk e-mail kantor.
Hasil benchmark HTC Windows Phone 8X

Kinerja
Berkat prosesor Krait dual-core dengan kecepatan clocking 1,5 GHz, performa Windows Phone 8X secara menyeluruh di atas rata-rata ponsel pintar yang ada. Saat dites dengan Antutu Benchmark, skor yang dihasilkan 11485, jauh di atas Windows Phone 8S. Mungkin, bisa disejajarkan dengan iPhone 4S ke atas dan Galaxy S3 ke atas.

Semua proses ditangani dengan skor nyaris sempurna. Begitu pun dengan tampilan antarmuka dan suguhan grafis oleh Adreno 225. Memuaskan. Waktu yang dibutuhkan untuk menyala (start-up) hingga membuka menu awal sekitar 30-45 detik.

Untuk menyokong aktivitas ponsel ini, terdapat baterai Li-Ion berkapasitas 1800 mAh, yang tidak bisa diganti atau dilepas. Jadi, jika baterai bermasalah, Anda harus membawanya ke HTC Care terdekat. Namun, kinerja baterainya cukup memadai. Dalam pola pemakaian normal, daya baterai akan habis setelah 4-5 hari dari kondisi baterai penuh.

Spesifikasi
Jaringan GSM 850/900/1800/1900, HSDPA 850/900/1900/2100, LTE 700 MHz Class 17/850/1700/1900/2100 MHz
Warna California Blue, Graphite Black, Flame Red, Limelight Yellow
Dimensi/bobot 13,2 x 6,6 x 1 cm / 130 gram
Layar 4,3 inci, S-LCD2 capacitive touchscreen, kedalaman 16 juta warna, 720 x 1280 pixels, kerapatan piksel 342 piksel per inci, Corning Gorilla Glass 2
Memori 16 GB, tanpa slot eksternal / RAM 1 GB
Konektivitas HSPA+ (max. 50 Mbps), Wi-Fi 802.11 a/b/g/n, Bluetooth v3.1 with A2DP, microUSB v2.0.
Kamera 8 MP, 3264 x 2448 pixel, autofocus, LED flash | 2,1 MP, 1080p video (sekunder) | Video Record 1080p@30fps
OS Microsoft Windows Phone 8
Chipset
CPU
GPU
Qualcomm MSM8960 Snapdragon
Dual-core 1.5 GHz Krait
Adreno 225
Browser HTML5
Fitur MicroSIM | Beats Audio | Active noise cancellation with dedicated mic | TV-out (via MHL A/V link) | SNS integration | Google Services A-GPS | video/photo editor | MP3/WAV/eAAC+/WMA player | MP4/H.264/H.263/WMV player
Baterai Non-removable Li-Ion 1800 mAh

Padfone 2 Tiba di Indonesia


Ini produk gacoan Asus untuk menyaingi iPhone 5 dan Galaxy S3.


Asus Padfone 2

Setelah diperkenalkan di Taipei dan Milan bulan Oktober silam, Padfone 2 akhirnya tiba di Indonesia. Ponsel pintar ini digadang-gadang menjadi rival kuat untuk iPhone 5 dan Samsung Galaxy S3. Apa kelebihannya?

Sama seperti pendahulunya, Padfone 2 pun hadir dalam sebuah perangkat yang memadukan ponsel pintar dan tablet. Jadi, jika ingin menggunakan tablet, smartphone itu bisa dimasukkan ke dalam slot khusus di tablet.

Dibandingkan Padfone generasi pertama, Asus memperbesar ukuran layar smartphone menjadi 4,7 inci dengan resolusi 720p Super IPS. Dari sisi spesifikasi, terbenam prosesor quad-core Snapdragon S4 1,5GHz dengan RAM sebesar 2GB, relatif lebih bertenaga dari prosesor dual-core 1.2 GHz milik iPhone 5.

Layar dengan resolusi HD 1280x720 serta Super IPS+ menggunakan lapisan Corning Fit Glass, mampu menghadirkan gambar yang tajam, detail dengan warna yang akurat, sudut pandang yang sangat luas dan kecerahan hingga 550 nits untuk visibilitas outdoor yang tinggi.

Padfone 2 juga dibekali kamera 13 MP yang mampu menangkap gambar tanpa jeda pada shutter. Sebagai contoh, modus burst yang tersedia mampu menangkap hingga 100 gambar dengan singkat, yakni enam gambar per detik. Untuk rekaman video, ponsel ini mampu merekam video HD pada 60fps.


Beralih ke docking, ponsel pintar ini juga bisa "disulap" menjadi tablet berukuran 10,1 inci setelah ditancap. Tablet hadir dalam layar 10,1 inci dengan resolusi 1280x800 IPS. Berat tablet ini hanya sekitar 724 gram jika tanpa ponsel, sehingga lebih ringan dari iPad terbaru. Tablet ini juga disertai dengan konektivitas Wi-Fi dan 3G.

Padfone 2 menggunakan sistem operasi Ice Cream Sandwich yang bisa upgrade ke Jelly Bean. Untuk konektivitas nirkabel, terdapat akses
DC-HSPA+ 42 Mbps, HSDPA 21 Mbps, dan LTE 100 Mbps.

Seperti BlackBerry Z10, Asus juga membuka layanan pemesanan online melalui mitranya Erafone. Pemesanan mulai dibuka per 6 Maret 2013.

sumber : http://teknologi.news.viva.co.id

Teknologi


Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.

Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.
bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kondisi manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya dan komunitas lumba-lumba tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana dan belajar untuk mewariskan pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.

Definisi dan penggunaan

Penciptaan mesin cetak telah memungkinkan para ilmuwan dan politisi mengomunikasikan gagasan-gagasan mereka secara lebih mudah, kunci pembuka bagi Abad Pencerahan; sebuah contoh teknologi sebagai kekuatan budaya.

Penggunaan istilah 'teknologi' (bahasa Inggris: technology) telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni berguna. Istilah ini seringkali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi Massachusetts (didirikan pada tahun 1861). Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology. Dalam bahasa Jerman dan bahasa-bahasa Eropa lainnya, perbedaan hadir di antara Technik dan Technologie yang saat itu justru nihil dalam bahasa Inggris, karena kedua-dua istilah itu biasa diterjemahkan sebagai technology. Pada dasawarsa 1930-an, technology tidak hanya merujuk pada 'pengkajian' seni-seni industri, tetapi juga pada seni-seni industri itu sendiri. Pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika, Read Bain, menulis bahwa technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them ("teknologi meliputi semua alat, mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut/pemindah dan pengomunikasi, dan keterampilan yang memungkinkan kita menghasilkan semua itu"). Definisi yang diajukan Bain masih lazim dipakai oleh kaum terpelajar hingga saat ini, terkhusus ilmuwan sosial. Tetapi ada juga definisi yang sama menonjolnya, yakni definisi teknologi sebagai sains terapan, khususnya di kalangan para ilmuwan dan insinyur, meskipun sebagian besar ilmuwan sosial yang mempelajari teknologi menolak definisi ini. Yang lebih baru, para kaum terpelajar telah meminjam dari para filsuf Eropa, technique, untuk memperluas makna technology ke berbagai macam bentuk nalar instrumental, seperti dalam karya Foucault tentang techniques de soi, yang diterjemahkan sebagai technologies of the self atau teknologi diri.

Kamus-kamus dan para sarjana telah memberikan berbagai macam definisi. Kamus Merriam-Webster memberikan definisi "technology" sebagai the practical application of knowledge especially in a particular area (terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis pengetahuan). Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989, kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini; yakni practice, the way we do things around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini). Istilah ini seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan teknologi tertentu, atau untuk merujuk teknologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya teknologi secara keseluruhan. Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1, mendefinisikan technology dalam dua cara: sebagai the pursuit of life by means other than life (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari sekadar hidup), dan sebagai organized inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi).

Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini.

Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.

Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-sub kebudayaan baru; bangkitnya budaya dunia maya yang berbasis pada perkembangan Internet dan komputer. Tidak semua teknologi memperbaiki budaya dalam cara yang kreatif; teknologi dapat juga membantu mempermudah penindasan politik dan peperangan melalui alat seperti pistol atau bedil. Sebagai suatu kegiatan budaya, teknologi memangsa ilmu dan rekayasa, yang masing-masing memformalkan beberapa aspek kerja keras teknologis.

Ilmu, rekayasa, dan teknologi

Perbedaan antara ilmu, rekayasa, dan teknologi tidaklah selalu jelas. Ilmu adalah penyelidikan bernalar atau pengkajian fenomena, ditujukan untuk menemukan prinsip-prinsip yang melekat di antara unsur-unsur dunia fenomenal dengan membekerjakan teknik-teknik formal seperti metode ilmiah. Teknologi tidak mesti hasil ilmu semata-mata, oleh karena teknologi harus memenuhi persyaratan seperti utilitas, kebergunaan, dan keselamatan.

Rekayasa adalah proses berorientasi tujuan dari perancangan dan pembuatan peralatan dan sistem untuk mengeksploitasi fenomena alam dalam konteks praktis bagi manusia, seringkali (tetapi tidak selalu) menggunakan hasil-hasil dan teknik-teknik dari ilmu. Pengembangan teknologi dapat dilukiskan pada banyak ranah pengetahuan, termasuk pengetahuan ilmiah, rekayasa, matematika, linguistika, dan sejarah, guna mencapai suatu hasil yang praktis.
Teknologi seringkali merupakan konsekuensi dari ilmu dan rekayasa — meskipun teknologi sebagai kegiatan manusia seringkali justru mendahului kedua-dua ranah tersebut. Misalnya, ilmu dapat mengkaji aliran elektron di dalam penghantar listrik, dengan menggunakan peralatan dan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. 

Pengetahuan yang baru ditemukan ini kemudian dapat digunakan oleh para insinyur dan teknisi untuk menciptakan peralatan dan mesin-mesin baru, seperti semikonduktor, komputer, dan bentuk-bentuk teknologi tingkat lanjut lainnya. Dalam cara pandang seperti ini, para ilmuwan dan rekayasawan kedua-duanya dapat dipandang sebagai "teknolog"; ketiga-tiga ranah ini seringkali dapat dipandang sebagai satu untuk tujuan penelitian dan referensi.

Hubungan pasti antara ilmu dan teknologi secara khusus telah diperdebatkan oleh para ilmuwan, sejarawan, dan pembuat kebijakan pada penghujung abad ke-20, sebagiannya karena debat dapat mengabarkan pembiayaan ilmu dasar dan ilmu terapan. Dalam kebangkitan setelah Perang Dunia II, misalnya, di Amerika Serikat terdapat anggapan yang meluas bahwa teknologi hanyalah "ilmu terapan" dan untuk mendanai ilmu dasar adalah dengan cara menuai hasil-hasil teknologi pada waktunya. Artikulasi filsafat ini dapat ditemukan secara eksplisit di dalam risalah yang ditulis Vannevar Bush mengenai kebijakan ilmu pascaperang, Science—The Endless Frontier: "Produk-baru, industri baru, dan lebih banyak lapangan kerja memerlukan tambahan pengetahuan sinambung akan hukum-hukum alam... Pengetahuan baru yang esensial ini dapat diperoleh hanya melalui penelitian ilmiah dasar." Tetapi, pada akhir dasawarsa 1960-an, pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh serangan langsung, memimpin ke arah berbagai inisiatif untuk mendanai ilmu untuk tujuan tertentu (inisiatif-inisiatif ini ditolak oleh komunitas ilmiah). Isu tersebut masih diperdebatkan—meskipun sebagian besar analis menolak model bahwa teknologi hanyalah hasil dari penelitian ilmiah.

Sejarah

Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi menuju bidang teknologi.
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical).

Kemajuan

Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu :
  • Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress)
    Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
  • Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress)
    Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
  • Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress)
    Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke negara-negara berkembang.
Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.

sumber : http://id.wikipedia.org